Thursday, February 19, 2015

Mata


Malam itu pertama kali kita bersua
Debaran dihati kuat aku merasa
Aku persetankan semua biar saja
Aku seakan-akan tidak percaya

Kulihat satu susuk dihadapanku
Ditemani angin rindu berlagu syahdu
Aku amati setiap sisi yang terpaku
Ya, kedua-duanya sama tersipu

Mungkin malu,
Berat untuk aku mengaku
Tapi benar hakikatnya memang itu

Namun lirikan ku terhenti di suatu ketika
Segalanya seakan terberhenti seketika
Penglihatan yang tadi dibiar merata
Kini beku tertumpu
Tertumpu pada matamu yang bersinar
Sinar yang menembus terus kedalam jiwaku

Aku perhati saja gelgatmu
Aku senyumkan saja semua telatahmu

Matamu persis indahnya permata
Bagi aku kau ayu-ayu saja

Matamu menggambar segala

No comments:

Post a Comment