Angin malam seakan memahami
Diterjahnya setiap lekuk tubuh
Namun tertanya adakah niat memerli?
Aku yang telatahnya semakin gemuruh?
Tidak pula aku peduli
Deruan ombak kencang bergema
Deras beralun memecah sukma
Siapa kata cinta selamanya bahagia?
Siapa kata berkasih itu norma?
Sedang pujangga mengait cinta
Ada saja mulut puaka--
Yang acapnya berkata
Konfontasi saat getir
Dibalasnya dengan keji dan sindir
Malah ada yang putusnya tiada menyindir
Namun--
Berkat yang diatas sana
Lelah aku teruskan jua
Gagah aku menepis segala
Cinta ini tiada penghujungnya
Walau riwayat kita bukan selamanya
Terimalah manifestasi dari hati
Jeritan seksa sang pujangga
Rasa ini jangan di asing sendiri
Bimbang luka tiada penawarnya
Kerna bagi aku kau bidadari
Kau tiada ganti
AF-16052015
No comments:
Post a Comment